Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2015

Antara Kau, Aku dan Beras

Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu selagi murah selagi lumrah Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu selagi ada selagi bisa Marilah kita membeli beras di trotoar-trotoar itu selagi asyik selagi plastik Terakhir, marilah kita menjual harga diri ini selagi sepi selagi ada pembeli sejenak, lupakanlah berdikari Karena berdikari hanyalah milik para pemimpi Kau Aku Kita Hanyalah cerminan semata Selamat datang dusta

BAIT MALAM

Malam kembali menancapkan kaki-kakinya Sementara itu.... rembulan muda pun mulai menggoda dengan sedikit senyumnya Ah dia, Kenapa tak muncul dari balik jendela

Kau

Kau tahu, ada sedikit rindu yang membebani pikiranku... kau? Entahlah... Sekarang, aku hanya bisa menatap angsa-angsa itu dari kejauhan Angsa-angsa yang biasa kita beri makan setiap sorenya kala itu kelu

PADA SUATU MALAM DI HUTAN SUATU PULAU

"Syarif, terserah kau sekarang! Yang jelas, aku bukanlah lelaki pengecut yang menembak seseorang tanpa senjata. Aku adalah lelaki yang memiliki harga diri. Dan perjuangankupun ini adalah dalam rangka menegakkan harga diri kami selaku muslim yang selama ini teraniaya. Syarif, aku memang saudaramu. Dan tidak sepantasnyalah kita saling berhadapan seperti ini. Tapi inilah jalan hidupku. Aku tak mungkin mengikutimu, pun sebaliknya. Syarif, aku berharap, diakhirat nanti kita berbagi kebahagiaan bersama. Sama seperti dua puluh tahun yang lalu. Masih ingatkah kau Syarif?" Aku hanya terpaku mendengar perkataan sahabat baikku itu. Dua puluh tahun yang lalu..... Dua puluh tahun yang terasa singkat bagi kami. Aku masih ingat kala terakhir bertemu dengan sahabatku ini. Pagi itu, dengan dihantarkan kedua orang tuaku, aku berpamitan pada guru kami tercinta, almarhum romo kyai Muslim. Di kediaman Beliaulah terakhir aku bertemu dengan Rusmin, sahabatku itu. Baru dua minggu ia menjadi khodam d

STATUS BERHADIAH DI FACEBOOK SAYA

Tralalalala..... Akhirnya bisa kembali menulis di blog manis ini. Lumayan lama juga tidak nengok blog ini. Kesibukan dan kejutan-kejutan datang dengan tiba-tiba dalam hidup saya. Ceilehhh.... Kejutan? Iya kejutan :) Mulai dari isteri saya yang ternyata hamil lagi (Padahal anak pertamaku, Muhammad Al Kindi baru berusia 8 bulan ), kakek saya yang sakit dan harus dioperasi di RSUD Margono Purwokerto, dan diberi kenikmatan berupa sedikit sakit pada hidung dan tenggorokan :) Selain itu, pekerjaan yang menumpuk sungguh membuat diri ini laksana kuda. Dicambuk dan di dera... LEBAYYYYY! Padahal, di minggu-minggu ini saya sedang mempersiapkan toko online saya. Alhasil, rencana launching yang sekiranya akan saya lakukan pada tanggal 20 Mei kemarin, akhirnya gagal dan saya hanya sekedar mengenalkan. Maklumlah, saya sudah berjanji via fesbuk untuk memberikan kejutan berupa bonus/hadiah kepada sahabat-sahabat saya di fesbuk yang bersedia menjawab pertanyaan saya di fesbuk. Berikut copasan saya yang

Gerimis

Malam berdiri tegak menjunjung langit Keangkuhannya ...... membelah congkak di hatiku Tiba-tiba gerimis membuyarkan semua itu Ah, kamu.....

Kau tahu......

Kau tahu.... dalam gelap ini aku masih mengingat wajahmu Kau tahu... dalam sunyi ini aku masih mengenang janjimu Kau tahu... dalam sakit ini aku masih menulis namamu Kau tahu... dalam cinta ini, aku tak lagi dapat membencimu walau.... aku sudah tak lagi menginginkanmu... Kejam!

WAHAI PAK PRESIDEN, ANGKAT KEPALA ANDA!

Wacana reshuffle kabinet kerja Presiden Jokowi makin santer. Mulai dari pengamat sampai tokoh partai politikpun ikut nimbrung mewacanakan kocok ulang menteri-menteri di kabinet presiden Jokowi. Sungguh ramai.... Dan... menggelitik tentunya. Kenapa menggelitik? Karena kakiku baru saja digigit nyamuk.... Nyeri-nyeri sedap .... Mbuehehehe... Saya tidak tahu bagaimana keadaan hati Presiden saat ini. Yang jelas, wacana kocok ulang kabinet kerja pastilah mendapatkan perlakuan istimewa dalam benak sang Presiden :) Sebagai rakyat, saya hanya berharap, andaikata kocok ulang itu benar-benar terjadi, semoga bukan karena perebutan kekuasaan semata. Tapi karena kebutuhan rakyat Indonesia. Ya, kebutuhan. Kami butuh kenyamanan. Kami butuh ketenangan. Kami butuh kemakmuran. Kami butuh keadilan. Kami butuh segala sesuatu yang menjadikan kami hidup tata tentram kerta raharja. Kami tidak ingin dibegal. Kami tidak ingin mendengar berita korupsi. Kami tidak ingin membaca berita NARKOBA. Kami tidak ingin k

MEMBUNUH SEPAKBOLA, MEMBUNUH BANYAK NYAWA

Gonjang ganjing pembekuan PSSI oleh Menpora masih menjadi bahan perbincangan hangat oleh berbagai kalangan. Maklumlah, PSSI adalah induk olah raga yang sangat digandrungi di republik ini. SEPAK BOLA coy! Bahkan ketika tulisan ini dimuat, permasalahan gonjang ganjing tersebut sedang dibahas di salah satu stasiun tivi swasta terkenal di negeri ini. Benar-benar hot diskusi yang entah sampai kapan berakhirnya. Saya benar-benar heran atas perlakuan mereka-mereka yang katanya mencintai sepakbola. Tapi apa yang terjadi saudara-saudara? Dengan pembekuan PSSI, maka bersiap-siaplah menyaksikan kehancuran sepakbola di negeri ini. Kenapa? Karena dengan pembekuan tersebut, FIFA akan urun tangan dengan cara "membekukan" sepak bola kita. Waduh... parah kiyeh! Jika FIFA benar-benar melakukan hal itu, sungguh tragis nian nasib insan sepakbola Indonesia. Ingat broh, sepakbola adalah industri. Ada ribuan orang yang menggantungkan hidupnya dari dunia olah kaki ini. Mulai dari para pemain, pelati

PROSTITUSI ARTIS INDONESIA, BENARKAH?

Sebenarnya saya tidak begitu tertarik untuk membahas prostitusi online yang konon dilakukan oleh artis Indonesia yang berinisial AA. Kenapa? Karena ini bukan kali pertamanya saya mendengar prostitusi yang dihubungkan dengan para pelaku di dunia entertainment di Indonesia. Sudah beberapa kali saya mendengar masalah tersebut. Walaupun kebenarannya, tentu saja saya tidak tahu secara pasti. Namun dari beberapa media yang menurut saya bisa dipercaya, bisa jadi prostitusi yang melibatkan artis itu benar-benar terjadi. #usap2 dada :( Dan di zaman serba canggih seperti  ini, modus operandi yang digunakanpun mengikuti zaman. On line bos! Via media sosial bisa. Bahkan ampuh! Wah wah wah.... Gemana ndak keren? #Don't try at home! Media sosial yang beraneka wujudnya itu sungguh ibarat pisau yang bermata dua. Ia bisa digunakan untuk kebaikan, tapi juga bisa digunakan untuk keburukan/kejahatan. Tergantung pada si pemegang :) Nah, prostitusi yang melibatkan artis yang baru saja dibongkar oleh pih

AKU BERHARAP TAK ADA HUJAN DI SORE INI

Aku berharap tak ada hujan di sore ini. Karena pucuk-pucuk benci ini akan aku biarkan membumbung tinggi sampai ke langit sana... Sungguh, aku berharap tak ada hujan di sore ini. Karena hanya dia yang akan menjungkalkanku pada dekap-dekap kepedihan yang semakin menghitam... Lebam... Aku berharap tak ada hujan sore ini. Karena pucuk-pucuk rindu mulai hadir membelah waktu. Bosan! Sungguh bosan dengan kata yang satu itu. Rindu? Ya rindu... Karena dialah yang menjadikanku berayun ayu pada titik-titik kebencian... Aku berharap tak ada hujan di sore ini... Bagaimana dengan kamu?

Apa Kabar Waktu?

Apa kabar waktu? Terima kasih masih menyempatkan bersua denganku. Sekian lama aku bercumbu denganmu, kuharap engkau tahu betapa manisnya aku. Kemarin dan sekarang hanyalah kamu. Pun demikian besok.... Aku berharap masih bersanding denganmu ditemani langit-langit rumah yang mulai membiru. Apa kabar waktu? Aku bersyukur masih melihat wajahmu. Tatih-tatih langkahku masih tegap mengarah ke jiwamu. Oh rasa.... Begitu warna langit teramat indah ketika bercanda denganmu. Apa kabar waktu? Semoga sisa-sisa rindu ini berakhir dengan manis di pojok sungai itu. Sungai yang didalamnya mengalir air-air putih. Ditemani bidadari-bidadari yang masih perawan itu. Oh... apa kabar waktu? Marilah kita bercinta disela rindu itu.... Syahdu....

SAMPAH-SAMPAH DI SAWAH

Kemarin, pagi-pagi sekali, aku harus bergegas mengantar isteriku ke salah satu universitas ternama di Purwokerto untuk mengikuti seminar. Kalau ndak salah, seminar yang diikuti oleh isteriku adalah seminar perpajakan. Maklumlah, isteriku itu kan bergelut di dunia akuntansi. So, dengan penuh semangat ia mengikuti seminar tersebut. Apalagi di seminar itu ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya waktu kuliah dulu. Ramai, kata isteriku. Okey, aku ndak akan membincangkan keseruan "reunian" isteriku dengan beberapa sahabatnya waktu kuliah dulu, aku hanya ingin mengatakan pada manusia-manusia yang biasa lalu lalang di sekitar areal persawahan di universitas tersebut. Oh ya, areal persawahan tersebut berada di sebelah tenggara universitas tersebut. Aku hanya ingin mengatakan, "Please jangan buang sampah di sawah!" Gitu aja :) Entah apa yang ada dipikiran mereka-mereka yang membuang sampah di areal persawahan tersebut. Kok bisa-bisanya membuang sampah di sawah. Padahal di sebela

BACK TO THE BOOK

Sebelumnya walaupun terlambat, saya ucapkan selamat Hari Buruh untuk kita semua (saya kan termasuk buruh). Dan khusus hari ini, saya ucapkan selamat  Hari Pendidikan Nasional untuk seluruh warga bangsa di Indonesia Raya tercinta ini. Semoga setiap anak bangsa, tanpa terkecuali, dapat mencicipi pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Amiin.  #optimis Berkenaan dengan hari pendidikan nasional ini, saya akan menulis hal yang masih berkaitan dengan pendidikan. Apa itu? budaya membaca. Tulisan ini terinspirasi ketika pagi tadi saya melihat informasi di salah satu televisi swasta di negeri ini. Dalam berita tersebut dikatakan bahwa menurut UNESCO, minat baca di negeri ini termasuk rendah. Berdasarkan penelitian UNESCO, konon dari 1.000 orang hanya 1 orang saja yang terbiasa dengan budaya membaca. Nah lho... Memprihatinkan. Masih kalah dengan tetangga sebelah, yaitu Thailand dan Malaysia apa lagi Jepang. Konon katanya, minat baca di jepang sudah mencapai angka 85%. Keren kan? Lalu, bag