Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2013

Catatan Lorong Hati ( Teruntuk Anak Indonesia )

Lelaki tua itu masih memegangi lembaran kertas yang ada ditangannya. Sungguh, ia pantas dipanggil "kakek", daripada dipanggil "bapak". Perlahan.... keluarlah butiran - butiran air bening dari matanya.... Tangannya yang keriput masih saja bergetar memegang lembaran kertas itu.... yaaa....  kertas.... yang disitu tercantum  angka yang menunjukkan nama seorang perempuan... Perempuan yang tak asing baginya, perempuan yang senantiasa menghiburnya dikala ia sedih... Perempuan yang senantiasa memberikan senyuman dikala ia susah.... Masih segar betul dalam ingatanya, ketika musim hujan kemarin... Waktu itu hujan turun dengan derasnya. Badannya yang renta mulai merasakan rasa aneh, rasa yang sudah biasa ia rasakan.... Aneh ?? Yaa karena ia menganggap aneh pada dirinya sendiri... " Kenapa orang setua aku bisa terjatuh sakit, padahal aku harus menanggung isteriku, anak-anakku... Bukankah Tuhan tahu itu ??? Tuhan benar-benar aneh.. Kenapa ia memberikanku sakit ???" Te

wONG gEMBLUNG ( CRAZY PEOPLE )

Lelaki itu bernama Kasuko... Tubuhnya tegap, kekar... Tidak lebih tinggi dari orang yang berperawakan tinggi, tidak lebih pendek dari orang yang berperawakan pendek... Kulitnya sawo matang, tapi jika dilihat sekilas, cenderung menuju ke warna hitam... Rambutnya kusam, sekusam harapannya yang kian padam... Giginya putih kekuning-kuningan... Hidungnya mancung seperti halnya Petruk, tokoh punakawan dalam cerita wayang... Hanya saja, yang ia bawa bukan pethel... Tapi bilah panjang yang mulai mengering... dan seutas tali rafia yang menjungkal dari balik saku celananya.... Suaranya keras menggelegar... Sesekali, ingus keluar dari hidungnya yang masam... Pekerjaannya adalah menghitung setiap jengkal tanah yang ia lalui.... Bersiul adalah kegemarannya.... Namun yang paling aku sukai dari dia adalah ketika ia bergumam.... Tak jelas tapi aku suka... Orang-orang memanggil dia si gila.... Tapi aku pikir, dia bukan orang gila.... Masih kuingat jelas ketika dia menghiba pada tetangga sebelah untuk m

TESTIMONI PAGI

Pagi melepuh ... membunuh sisa - sisa malam yang masih bergantung pada dahan rembulan kusam... Kicau burung tak terdengar merdu.... Hening.... Sementara awan masih meronta dijejali cerita - cerita perawan yang diculik ganasnya menjangan...  Ugh, secangkir harap kuhirup erat membujur pekat.... Siapa tahu pagi ini aku berjumpa dengan sederetan malaikat yang memberi salam hangat pada jiwaku yang pekat..... Eitt.... Seraut wajah menyunggingkan senyum diatas lamunanku yang kaku.... Aku tidak tahu, mengapa ia selalu memburu setiap helaan nafasku.... Takdir, ya takdir menjadikanku bertemu dengannya... Dan takdir pula yang menjatuhkanku pada setiap kisah - kisahnya yang syahdu.... Kali ini ia bercerita tentang kekokohan karang..... bla....bla......bla......bla..... bla......  Aku tidak tahu apakah aku sedang mendengarkannya, menyimaknya, atau bahkan tak memperdulikaannya.... Karena sedari tadi aku sedang memandangi foto diri yang kian lama tercuri... Ahhh... sudahlah..... Karena cinta ini buka

TAMU SPESIAL

Kedatangan seorang tamu spesial.... Ia masih punya satu garis keturunan denganku.... Usianya 30-an,mendekati 40, kisaran 6 atau 7 an lebih tua di atasku. Sekilas, tak ada yang terlihat "istimewa", bahkan sangat biasa.... Ia punya seorang isteri dan 3 orang anak. Setiap pagi ia bangun sebelum kumandang adzan shubuh menggema di pelosok kampungnya.... Sholat di rumah, lalu ia pergi ke Masjid. Terkadang ia menjadi muadzin dan imam di masjid kampungnya.... Sekembalinya dari masjid, ia membantu isterinya, mencuci peralatan masak.... Dan terkadang, disela kesibukan isterinya yang juga bekerja, tak canggung ia mencuci popok dan pakaian seisi rumah.... hihihihi.... Pagi harinya ia berangkat berangkat kerja... Sholat Dhuha, hampir menjadi menu makanannya setiap hari... Apakah di rumah, ataupun di masjid2/musholla disela perjalanannya..... Pulangnya sore, bahkan lebih sering ia pulang di malam hari.... "Wis wengi kyeh son, aku rep bali." ( Sudah malam nih son, aku mau pulang).

ENGGANE INYONG

Enggane inyong dadi Pak RT, Duit kas tek bagi senajan langka jaminane Kon ora padha ngutang maring rentenire Enggane inyong dadi Pak Bau, Warga-warga padha tek latih gawe tahu Kon ora padha rubungan dopokan sing wagu-wagu Enggane inyong dadi pak lurah, Warga desa tek warahi nandur wit mirah Sekang duit desa sing mambrah-mambrah kon wargane lega ora patia gerah Enggane inyong dadi Pak Camat, Desa-desa rutin tek tiliki Kon masyarakate katon padha kerumat Enggane inyong dadi Pak Bupati, dalan-dalan tek alusi kon gampang deliwati Enggane inyong dadi Pak Gubernur, Kabeh warga tak gawe makmur jibar jibur senajan inyong teles kejebur-jebur Enggane inyong dadi Pak Presiden Rakyat tek dadekna kaya raden Ora usah maring kuburan, ora usah aweh sajen... Dacho Darsono Ndesa Gentawangi, Kecamatan Jatilawang, Kab. Banyumas thn. 2003. ( Dimuat di majalah basa banyumasan ANCAS Nomer 28///Taun3 Juli 2012 ).