Skip to main content

10 TAHUN

10 THNTak terasa, hampir sepuluh tahun aku bekerja di tempat ini. Rasanya baru kemarin. Bahkan hari pertama kerja disini aku masih ingat.

Waktu itu aku memakai celana hitam dan hem warna jingga. Hikz. Mau berangkat naik bus, disangka gila. Mau naik ojek, disangka nggak waras.

Lah kok bisa?

Ya karena jarak rumahku ketempat kerja cuman beberapa puluh meter saja kok. Coz, waktu itu harta kekayaanku cuman sepeda mini buntut yang dibeli ketika aku kelas 3 SD dulu. Wah, kebayangkan betapa jadulnya sepedaku waktu itu. Mbuehehehe.

Lambat laun, akhirnya aku bisa membeli motor sendiri. Ya tentu saja dengan cara kredit. Soalnya kalau tidak kredit alias tidak utang, dianggap kurang keren. Mbuehehehe..... #asal.

Namun ditengah perjalanan kredit itu, motor itu aku lunasin dan langsung tak jual. Buat kuliah lagi coy :)

Beberapa bulan setelah itu, aku membeli motor lagi. Ya, namanya juga sering dinas luar, maka sepeda motor adalah kebutuhan primer. Malu juga minjem terus. Selain itu, kuliahku juga terkadang sampai sore.

Kembali ke dunia pekerjaan. Di akhir bulan ini, genap sudah aku bekerja selama sepuluh tahun disini. Sampai kapan boy? Entahlah. Yang jelas, Tuhan selalu memberikan sesuatu yang terkadang "mengejutkan" hamba-Nya. Aku tidak tahu betapa lama lagi aku bekerja disini.

Hmmm.... Sepuluh tahun. Lumayan lama juga. Bersyukur bisa melalui berbagai hal di tempat ini. Sepuluh tahun, teman datang dan pergi dari tempat ini.

Wah, sudah pukul 14.00. Saatnya pulang, eh salah ke Purwokerto. Ngambil plat motor lagi coy? Beli motor lagi boy? Bukan!

Ini sepeda motor kakak iparku. STNK-nya atas nama isteriku, nah sedangkan  kreditnya atas namaku. Wah, mbundhet kiyeh! Mbuehehehehehe.....

Popular posts from this blog

Dream of My Heart

Duhai dewiku yang lembut.... Dengarlah sapaan hatiku.... Masuklah engkau ke tungku asmaraku.... kan kubakar engkau dengan senyum cintaku...... ... ahhh..... Matamu yang sayu, bibirmu yang lembut mengguncang rinduku.... Hoooaaammmhhh……. Aku terbangun dari mimpiku.... Banyumas, 22 Agustus 2011 Dacho Darsono

MENANGGAPI MARAKNYA MINI MARKET

Kurang lebih 10 tahun yang lalu, saya bersama salah satu rekan kerja saya yang berprofesi sebagai guru membicarakan perihal peluang usaha yang sebenarnya masih terbentang luas di negeri ini. Berhubung kami tinggal di kampung, maka kamipun membicarakan peluang-peluang usaha yang bisa kami jalankan di kampung. Nah, waktu itu belum banyak mini market-mini market seperti saat ini. Kemudian timbul ide, kenapa tidak mendirikan mini market saja, bahkan kalau bisa super market? Apa bisa? Lha wong namanya juga ide... Maka dalam ide kami itupun tentu saja sangat bisa untuk mendirikan mini market. Pokok permasalahan awalnya adalah pada dana. Dari mana dananya? Nah lho.... Marilah kita berhitung dengan cara yang bodoh saja.... Hehehe... Misalkan dalam satu kampung ada 3.000 WARGA... lalu setiap warga "urunan" 1.000 rupiah saja, sudah berapa dana yang didapat? 3.000 x 1.000 = 3.000.000 TIGA JUTA RUPIAH Itu baru "urunan" seribuan ... Bagaimana jika 10.000? Tingal kalikan saja...

Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia

Mempunyai tempat tinggal dan hunian mewah tentu menjadi idaman setiap orang, selain indah untuk dilihat juga terasa nyaman untuk ditinggali. mempercantik sebuah hunian banyak cara dilakukan oleh setiap orang. agar terlihat wah, biasanya digunakan beragam pernak pernik untuk menghias, seperti batu, keramik, bahkan marmer. Bicara mengenai Marmer, di Indonesia ada sebuah perusahaan bernama Fagetti yang merupakan perusahaan supplier marmer berkualitas yang sudah malang melintang diberbagai proyek besar di banyak kota di Indonesia. Supplier Marmer Berkualitas di Indonesia Sekilas Mengenai Fagetti Didirikan oleh Ferdinand Gumanti, satu-satunya orang di Asia yang menerima gelar "Master of Art Stone" oleh Antica Libera Corporazione Dell'Arte Della Pietra yang bergengsi di Italia, komitmen Fagetti adalah untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan, menyediakan peralatan dengan kualitas terbaik , manufaktur, bahan dan layanan batu. Di pabrik dan gudang seluas 23 hektar di Cibit